LAPORAN
HASIL
PRAKTIK
KERJA LAPANGAN (PKL)
PT. (sesuai perusahaan kalian)
PERIODE
02 JANUARI 2017 S/D 28 APRIL 2017
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
NIS :
KELAS :
STUDI KEAHLIAN :
SMK TEKNIK
TAHUN
PELAJARAN 2017-2018
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pada PT. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,. Periode:
02 januari 2017 s/d 28 april 2018 yang disusun oleh ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ini telah diperiksa dan disahkan oleh :
1. Pembimbing/Supervisor
Industri :
2. Guru
Pembimbing :
3. Koordinator
PKL :
Balikpapan, 28
April 2018
Guru Pembimbing Supervisor PT. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
……………………………….. ……………………………………...
(Nama,
Tanda tangan & Stempel)
Koordinator
PKL SMK TEKNIK
Waka
Humas / Dudi
……………………………………..
DAFTAR ISI
Halaman Judul/Cover …………………………………...........................................
Lembar Pengesahan …………………………………………………………….. i
Daftar Isi
…………………………………………………………….
ii
Kata Pengantar …………………………………………………………….. iii
Bab 1 : Profil Perusahaan PT. ,,,,,,,,,,,
-
Sejarah PT. ,,,,,, ………….…………… 1
-
Struktur Organisasi PT. ,,,, ………………. 2
-
Bidang Usaha, Alamat, dan Identitas PT. ,,,,, 2-3
Bab 2 : Hasil Praktik Kerja Lapangan
-
Kompetensi dan Pengalaman Yang Diperoleh
Selama PKL …………………... 4-13
-
Kesesuaian Dengan Profil Kompetensi Yang
Ditentukan Oleh Sekolah ………. 14
Bab 3 : Penutup
-
Kesimpulan ………………………………………………………………. 15
-
Saran ………………………………………………………………………. 15
Lampiran :
-
Foto copy sertifikat ……………………………………………….………
-
Foto kegiatan dan Tugas Akhir (atau
lampiran yang dianggap perlu) …….……. 16-17
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH
SWT yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga saya mampu
menyusun makalah ini.
Makalah ini saya susun berdasarkan hasil Praktik
kerja lapangan (PKL) selama 4 bulan. Dikemas dengan rangkuman Hasil Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
Demi perbaikan makalah ini, segala saran, kritik dan
masukan yang sifatnya membangun akan senantiasa saya terima dengan lapang hati.
Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat.
BAB
I
Profil
Perusahaan/Instansi
1.1
Profil / Sejarah PT. ,,,,,,,,,, (sesuai perusahaan tempat kalian magang)
Bab
II
Connecting
Rod (Batang Torak)
Batang piston (connecting rod atau conrod)
menghubungkan piston ke crankshaft atau poros
engkol. Bersama dengan crankshaft, sistem ini membentuk mekanisme
sederhana yang mengubah gerak lurus/linear menjadi gerak melingkar.
Karena batang piston itu kaku,
maka ia dapat meneruskan tarikan dan dorongan, sehingga batang pistonnya dapat
merotasi crank melalui kedua bagian dari revolusi, yaitu tarikan piston dan
dorongan piston. Mekanisme generasi awal, misalnya pada rantau, hanya dapat
menarik. Dalam beberapa mesin 2 tak, batang pistonnya hanya digunakan untuk
mendorong.
Batang
torak (conecting rod) menghubungkan torak dan poros engkol. Bagian yang kecil
disebut small end dan bagian yang besar yang berhubungan dengan poros
engkol disebut big end.
Batang
torak berfungsi meneruskan tenaga dari torak menuju poros engkol. Crank pin
pada big end berputar dengan kecepatan tinggi saat mesin berputar hal ini
mengakibatkan temperatur menjadi tinggi, untuk mengatasi hal itu maka pada
bagian tersebut dipasang bantalan poros engkol atau biasa disebut metal
Fungsi Connecting Rod antara lain :
- Menghubungkan piston dan poros engkol (kruk-as)
- Merubah gerak lurus piston mejadi gerak putar pada
poros engkol (kruk-as)
- Memindahkan gaya piston ke poros engkol dan
membangkitkan momen putar pada poros engkol (kruk-as).
Tugas setang piston (seher) sangatlah berat, selain
mendapatkan tekanan yang berasal dari piston, batang torak juga medapatkan
pembebanan regangan pada saat langkah hisap dan tekukan pada saat mengubah
gerak lurus menjadi gerak putar.
Fungsi Dari Batang Torak, Setang Piston, Gula-Gula Atau
Connecting Rod adalah salah satu komponen mesin yang berfungsi untuk
menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima tenaga dari
piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol.
Bahan pembuatan Connecting Rod:
·
Iron Case (besi cor)
·
Titanium
·
Baja
·
Aloe (aluminium+besi)
Keuntungan:
· - Iron Case adalah besi cor atau besi
tuang yang kekuatanya besar karena kepadatan bahan material yang menyatu dengan
baik. Iron case tidak mudah patah dan tidak mudah berkarat.
· = Titanium adalah besi dengan level
tertinggi sebagai besi dengan kualitas terbaik. Titanium anti karat, kuat
(tidak mudah patah), dan konstruksi yang ringan.
· - Baja adalah besi yang anti karat dan
kuat dalam menerima beban berat.
· - Aloe adalah besi yang tidak mudah
berkarat karena berasal dari campuran aluminum, edikit lebih elastis saat berda
pada suhu yang tinggi sehingga tidak mudah patah dan mengurangi kebocoran,
serta beban yang ringan.
Bahan pembuatan piston terbuat dari baja dengan perbaikan
mutu, contoh 34 CR MO 4 atau besi tuang. Untuk motor balap setang piston
biasanya terbuat dari titanium, karena bersifat ringan dan mempunyai kekuatan
lebih. Dan untuk motor - motor kecil, batang piston terbuat dari paduan
almunium untuk memperingan bobot setang piston.
Batang torak atau connecting rod adalah suatu komponen utama
mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya
menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke
poros engkol.
Bagian ujung connecting rod yang berhubungan dengan pin
piston disebut small end. Sedangkan yang berhubungan dengan poros engkol
disebut big end. Poros engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam
big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi naik.
Untuk menghindari hal tersebut, maka metal dipasangkan dalam
big end. Metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikkan
dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk mendinginkan piston atau torak.
Agar tidak membutuhkan tenaga gerak yang besar dari saat
yang sama batang torak harus seringan mungkin. Sedangkan agar lebih bobot kuat
dalam serta dan lebih ringan pada umumnya batang torak dibuat dengan berbentuk
H atau I. Pada batang torak ini pada bagian ujung kecil batang torak dapat
dihubungkan dengan torak dengan menggunakan jaminan pena torak, sehingga ujung
lain dari batang torak atau ujung besar dapat dihubungkan dengan menggunakan
bantalan poros engkol.
Bagian - bagian dari Connecting Rod:
Rod eye, gudgeon-end atau Small
end berfungsi sebagai penahan piston pin bushing- Piston pin bushing. Bushing
merupakan jenis bearing yang mendistribusikan beban dan dapat diganti bila
aus.
- Shank merupakan bagian
connecting rod antara small dan big end, berbentuk I-beam yang kuat dan
kaku.
- Crankshaft journal bore dan cap
terletak pada bagian ujung besar (big end) connecting rod. Sedangkan
Komponen ini membungkus crankshaft bearing journal dan mengikatkan
connecting rod ke crankshaft.
- Bolt dan nut rod mengunci rod
dan cap pada crankshaft, disebut crank end atau big end dari connecting
rod.
- Big-end bearing connecting rod
terdapat pada crank-end. Crankshaft berputar di dalam bearing connecting
rod, yang membawa beban. Connecting rod memindahkan gaya hasil pembakaran
ke crankshaft dan mengubah gerakan naik turun menjadi gerak putar.
Sedangkan
besi tempa yang dikeraskan dan di-shot peen yang berfungsi untuk membuang
tegangan disebut dengan connecting rod, dan pada ujungnya dirancang tirus,
sehingga pada langkah tenaga memberikan tambahan bidang kontak antara pin
dengan bore. Hal tersebut akan menghasilkan kekuatan serta ketahanan ekstra
dari piston dan rod assembley.
Tipe – tipe (bentuk) Connecting Rod:
Menurut tipe cennection road dibagi
sesuai dari bahan dasar piston:
1.
Untuk small end:
-
Tirus digunakan untuk piston yang
berbahan Aloe (aluminium+besi)
-
Lurus digunakan untuk piston yang
berbahan Fcd (metal/besi)
2.
Untuk big end:
Sambungan:
-
Permukaan sambungan Rata
-
Permukaan sambungan seperti
Patah/Retak
-
Permukaan sambungan Bergerigi
-
Sambungan Miring(menyudut)
Penguncian:
-
Penguncian dengan menggunakan Satu
Baut
-
Penguncian dengan menggunakan Dua
Baut
-
Penguncian menggunakan Baut dan Nut
Bentuk
connection road pada small end dibuat berbeda agar mempermudah gerakan piston
yang disesuaikan pula dengan bahan dasar piston.
Untuk
metode dalam pemasangan torak terhadap batang torak ada yang mengikat pena
melalui baut mur, sedangkan untuk interference antar batang torak serta pena
torak juga menggunakan Snap Ring (circlip) yang berfungsi untuk memegang Pin
(pena) di dalam torak
Pada
umumnya serta dari kebanyakan yang digunakan, batang torak diproduksi dengan
pada tutup dengan posisi rata dan ada juga yang tidak rata. Keuntungan model
batang torak yang tutupnya dibuat terpisah ketika pada bagian batang torak
dapat dilepas kebagian atas silinder. Sedangkan kelemahan terjadinya tegangan
yang terjadi pada baut atau mur pengikat.
Seperti
halnya yang digunakan pada poros engkol dan pada bantalan utama yang pada
bagian ujung besar batang torak dipasangkan metal sisipan. Agar metal sisipan
yang terpasang dengan kuat serta tetap dalam bentuk bulat, maka diperlukan
metal sisipan untuk dibuat pengunci seperti baut, dowel, serration dan masih
banyak lagi.
Masalah pada Connecting Rod:
· - Bending (bengkok)
· - Twist (memutar atau melengkung)
Lakukan pengukuran ukuran inside
diameter dan pengukuran kondisi fisik Connecting Rod.
Pengukuran keausan:
1.
Lakukan pengukuran inside small end connection road dengan menggunakan
jangka sorong
2.
Kalibrasikan / padukan dengan
menggunakan inside micrometer
3.
Kalibrasikan juga dengan bore gauge
4.
Hitung berapa diameter dalam small
end dan tulis pada check sheet
Mengukur Inside Diameter:
Pengukuran inside diameter small end Pengukuran inside diameter big end
Cara pengukuran:
1.
Siapkan jangka sorong.
2.
Torque cap Connecting Rod degan
badan connection road.
3.
Masukkan pengukur inside diameter
pada small end, rapatkan pada ujung-ujung sisi tengah dalam posisi lurus atau
seperti memotong ligkaran 180* derajat. Masukkan hasil pengukuran pada check
sheet.
4.
Rapatkan penguncian antara cap
connecting rod dengan connecting rod assy. Masukkan inside diameter pada big
end, rapatkan pada ujung-ujung sisi tengah dalam posisi lurus atau seperti
memotong ligkaran 180* derajat. Masukkan hasil pengukuran pada check sheet.
Penting: Bersihkan terlebih dahulu Connecting Rod dan
lingkaran dalam big end dengan cara
merimer atau mengamplas permukaan inside big
end.
Mengukur Bending dan Twist:
Cara pengukuran:
1.
Torque cap Connecting Rod degan
badan connection road.
2.
Pasang Connecting Rod pada
Connecting Rod alignment tool.
3.
Adjust posisi / beri jarak antara
Connecting Rod dengan Connecting Rod alignment tool.
4.
Check bending memposisikan
Connecting Rod pada posisi berdiri dan posisikan indicator stud pada posisi
vertical, dan masukkan feeler gauge antara celah indicator stud dengan
Connecting Rod alignment tool lalu masukkan hasil pada chek sheet.
5.
Check twist memposisikan Connecting
Rod pada posisi berdiri dan posisikan indicator stud pada posisi horizontal,
dan masukkan feeler gauge antara celah indicator stud dengan Connecting Rod
alignment tool lalu masukkan hasil pada chek sheet.
Penting: Bersihkan terlebih dahulu Connecting Rod dan
lingkaran dalam big end dengan cara
merimer atau mengamplas permukaan inside
big end.
Manfaat pengukuran:
·
Bending adalah pengukuran yang
dilakukan untuk mengukur kebengkokan suatu Connecting Rod. Dengan ini mechanic
dapat mengetahui kondisi Connecting Rod dalam kondisi baik atau bengkok serta
sayak pakai atau tidak.
·
Twist adalah pengukuran yang
dilakukan untuk mengukur kemiringan putar (melintir) Connecting Rod. Dengan
melakukan pengukuran ini mechanic menjadi tahu kondisi Connecting Rod
melengkung atau tidak, Serta layak pakai atau tidak.
·
Small end adalah pengukuran yang
dilakukan untuk mengukur keausan inside diameter small end suatu Connecting
Rod. Dengan ini mechanic dapat mengetahui kondisi Connecting Rod dalam kondisi
baik atau bengkok serta sayak pakai atau tidak.
·
Big end adalah pengukuran yang
dilakukan untuk mengukur keausan inside diameter big end suatu Connecting Rod. Dengan
ini mechanic dapat mengetahui kondisi Connecting Rod dalam kondisi baik atau
bengkok serta sayak pakai atau tidak.
Kerusakan pada Connecting Rod:
· - Retak
· - Patah
· - Lingkaran small end terjadi keausan
· - Lingkaran big end terjadi keausan
Lakukan cek visual pada bentuk fisik connection
road , Jika kondisi fisik Connecting Rod
terdapat keretakan atau bahkan terdapat kondisi yang patah maka lakukan
pergantian connection road.
Connecting
Rod patah
Patah
pada connection road dapat terjadi jika suhu dalam ruangan pembakaran terlalu
tinggi, connection road terbebani oleh suhu dan juga dengan bersamaan Connecting
Rod melakukan siklus kerja yang
tinggi dan cepat sehingga connection road rentan terhadap patah jika terjadi
dalam jangka waktu yang lama. Juga bisa penyebabnya karena Connecting Rod salah memutar yang seharusnya ke kanan
malah ke kiri.
Perawatan:
· - Bersihkan dari kotoran yang menempel
· -Cuci dengan solar atau bensin
sebagai penganti air agar tidak berkarat
· -Periksa kondisi fisik dan keadaan Connecting
Rod
· -Lakukan pengetesan kelayakan dalam
penggunaan kembali Connecting Rod
· -Packing/simpan connection road jika
tidak langsung digunakan
· -Beri cairan anti karat untuk menjaga
kondisi connection road agar tidak berkarat
·
PENTING : Simpan pada suhu normal dan pada
kondisi tidak langsung terkena sinar matahari
dan tidak dalam suhu ruangan yang
gelap
Perbaikan :
· - Ganti bushing small end jika bushing
terdapat keausan
· -Ganti baut pengunci jika terdapat
baut rusak
· -Ganti connection road jika tedapat
kerusakan
· -Lakukan pengamplasan permukaan
inside big end jika terdapat kotoran.
· -Lakukan cutting pada permukaan yang
berlebih
Dalam perbaikan suatu part, lihat dan pastikan standar nilai
yang sudah ditetapkan agar kerusakan dapat diperbaiki dan perbaikan menjadi
efisien.serta ikuti prosedur dalam perbaikan sehingga dapat mengerti apa yang
akan dilakukan.
Sebab, Akibat dan Perbaikan connecting rod mengalami masalah
dan kerusakan:
No
|
Penyebab
|
Akibat
|
Perbaikan
|
1.
|
Tidak ada celah antara Connecting
Rod dengan Crankshaft
|
Kedua komponen sulit untuk
bergerak dalam melakukan langkah kerja dan terdapat keausan yang besar pada kedua komponen.
|
Lakukan cutting permukaan komponen
yang bergesekan jika tidak memungkinkan lakukan pergantian komponen.
|
2.
|
Terlalu lebar celah antara Connecting
Rod dengan Crankshaft
|
Gerak kedua komponen tidak sesuai
yang seharusnya. Membentur komoponen lain degan keras dan terus menerus.
|
Lakukan pergantian komponen yang
telah melampaui batas minimum ukuran pakai.
|
3.
|
Suhu temperatur ruangan terlalu tinggi
melebihi standar dalam jangka waktu yang lama
|
Connecting Rod rusak, meleleh,
retak, bahkan patah.
|
Lakukan pergantian Connecting Rod
yang rusak. Cek apa yang membuat suhu ruangan menjati tinggi melebihi standar
|
4.
|
Tidak adanya pelumasan antara Connecting Rod dengan Crankshaft
dikarenakan habis.
|
Terdapat keausan antara Connecting Rod dengan Crankshaft
|
Lakukan pergantian komponen
|
5
|
Tidak adanya pelumasan antara Connecting Rod dengan Piston karena habis.
|
Terdapat keausan antara Connecting Rod dengan Piston
|
Lakukan pergantian komponen
|
6.
|
Permukaan big end aus
|
Terapat celah yang berlebih
antara Connecting Rod dengan
Crankshaft
|
Lakukan pergantian komponen
|
7.
|
Pergerakan naik turun piston yang
cepat dan dalam jangka waktu lama serta suhu tiggi.
|
Connecting Rod bending (bengkok)
|
Lakukan pergantian komponen
|
8.
|
Baut pengikat patah
|
Connecting Rod terlepas dari
Crankshaft
|
Lakukan pergantian komponen
|
9.
|
Bushing small end aus
|
Celah berlebih Connecting Rod
dengan Pin Piston
|
Lakukan pergantian komponen
|
Pemasangan Connecting Rod pada Engine :
1.
Pasang Ring piston pada piston
2.
Pasang pin piston
3.
Pasang/kaitkan Connecting Rod pada pin piston
4.
Pasang snapring
5.
Pasang metal pada permukaan big end
6.
Masukkan
Connecting Rod kedalam cyinder dan kaitkan dengan crankshaft
7.
Pasang
baut unuk pengunci
Penting : Batang torak harus
dipasang sesuai tanda. Bila salah pasang, posisi akan salah dan
akan menutup lubang oli. Untuk mencegah hal
ini, tiap bagian torak terdapat tanda.
Posisi Connecting rod
saat menyatu dengan engine
Cara kerja Connecting Rod:
Unit
bergerak melakukan putaran didalam engine, motor stater menggerakkan flywheel,
ketika engine sudah hidup flywheel memutar crankshaft. Dengan memutarnya
crankshaft bersamaan dengan bekerjanya connectig rod. Crankshaft menggerakkan
Connecting Rod untuk naik turun. Pertama, connecting rad menarik piston untuk
melakukan langkah hisap udara dari titik mati atas ke titik mati bawah. Kedua,
Connecting Rod mendorong piston dari titik mati bawah ke titik mati atas untuk
melakukan langkah kompresi. Ketiga, saat terjadi pembakaran ledakan membuat
piston turun dari titik mati atas ke titik mati bawah dan juga mendorong
Connecting Rod ke bawah. Keempat, Connecting Rod mendorong piston dari titik
mati bawah ke titik mati atas untuk melakukan langkah buang sisa gas buang elua
dari dari ruang bakar.
Kesesuaian
Pengalaman dengan Kompetensi di Sekolah
NO
|
Kegiatan PKL
|
Kompetensi
Sekolah
|
Kesesuaian Komptensi Sekolah
|
Keterangan
|
|
1.
|
Melaksanakan Prosedur K3
|
Menerapkan Prosedur K3
|
√
|
Kompetensi
kelas XI
|
|
2.
|
Mengidentifikasi Peralatan
|
Melakukan pekerjaan dasar Teknik Alat
Berat
|
√
|
Kompetensi
kelas XI
|
|
3.
|
Melakukan perawatan komponen engine
|
Melakukan pemeliharaan dan perbaikan
Kelistrikan Alat Berat
|
√
|
Kompetensi
kelas XI
|
|
4.
|
Melakukan Overhoul Engine
|
Melakukan pemeliharaan dan perbaikan
Engine dan Hidrolik Alat Berat
|
√
|
Kompetensi
kelas XI
|
|
5.
|
Melakukan pemeliharaaan Engine
|
Melakukan perawatan dan perbaikan
Power Train dan Hidrolik Alat Berat
|
√
|
Kompetensi
kelas XI
|
|
6.
|
Melakukan pemeliharaan turbo charge
common rail
|
Melakukan perawatan dan berbaikan
Turbo charge dan Sistem Common Rail Diesel
|
√
|
Kompetensi
kelas XI
|
BAB
III
Penutup
- KESIMPULAN
Selama PKL 4 bulan di PT. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, saya mampu melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang dientukan
oleh sekolah.
- SARAN
Berikut akan saya sampaikan saran agar
pelaksanaan PKL mendatang bisa menjadi lebih baik :
·
Bagi sekolah : agar tetap berhubungan
baik dengan PT. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
·
Bagi PT. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, agar
bersedia untuk menerima rekan kami pada periode yang akan datang khususnya SMK
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, yang membutuhkan bimbingan Praktek Kerja Lapangan.
·
Bagi keduannya : mohon saling bekerja
sama untuk mendidik siswa peserta PKL agar menjadi siswa yang siap dan mampu terjun di dunia kerja.
DAFTAR NILAI
HASIL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Nama
Siswa :
Kelas
:
Nomor
Induk Siswa :
A.
Aspek Teknis
NO
|
Materi
|
Nilai
|
||
B+
|
A
|
A+
|
||
1.
2.
3.
|
Teori Dasar
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Kejuruan
|
B.
Aspek Non Teknis
NO
|
Materi
|
Nilai
|
||
B+
|
A
|
A+
|
||
1.
2.
3.
|
Disiplin
Kinerja
Kerja Sama
|
C.
Aspek Sikap
NO
|
Materi
|
Nilai
|
||
B+
|
A
|
A+
|
||
1.
2.
3.
|
Hubungan Sesama Peserta Pakerin
Hubungan Dengan Karyawan Perusahaan
Hubungan Dengan Pimpinan Perusahaan
|
Balikpapan,
…………………….2017
Pembimbing sekolah Pembimbing Perusahaan
SMK ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, PT.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
(………………………………………..) (…………………………………........)
Keterangan
Skala Nilai:
9,00-10,00 = A+
8,00-8,99 = A
(Kriteria Ketuntasan Minimal)
7,00-7,99 = B+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar